1. Latar
Belakang
Perubahan-perubahan fundamental dalam lingkungan bisnis
telah mengakibatkan perubahan dramatis pada sifat-sifat penting sistem
sumberdaya manusia (SDM) dan menunjukkan makin pentingnya SDM bagi dunia usaha.
Karyawan sebagai sumber daya manusia utama dalam perusahaan dituntut untuk
selalu memberikan kinerja maksimal bagi perusahaan, mulai dari terampil dan
cekatan dalam melaksanakan tugas hingga memberikan pelayanan terbaik bagi
konsumen atau pun klien.
Keberadaan SDM dalam dunia
usaha dinilai lebih sentral dibanding keberadaan mesin-mesin canggih dalam
suatu perusahaan. Secanggih apapun suatu mesin tidak akan mungkin tercipta
melalui otak-otak cerdas manusia dan tak mungkin dapat beroperasi tanpa
perangkat brainware yang
bernama manusia.
2. Definisi
Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia atau
biasa disingkat menjadi SDM adalah potensi yang terkandung dalam diri manusia untuk
mewujudkan perannya sebagai makhluk
sosial yang adaptif
dan transformatif yang mampu mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi
yang terkandung di alam menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam
tatanan yang seimbang dan berkelanjutan. Dalam pengertian praktis sehari-hari,
SDM lebih dimengerti sebagai bagian integral dari sistem yang membentuk suatu
organisasi. Oleh karena itu, dalam bidang kajian psikologi, para praktisi SDM
harus mengambil penjurusan industri dan organisasi.
Sebagai ilmu, SDM dipelajari dalam manajemen
sumber daya manusia atau
(MSDM).
Dalam bidang ilmu ini, terjadi sintesa antara ilmu manajemen dan psikologi.
Mengingat struktur SDM dalam industri-organisasi dipelajari oleh ilmu
manajemen, sementara manusia-nya sebagai subyek pelaku adalah bidang kajian
ilmu psikologi.
Dewasa ini, perkembangan terbaru
memandang SDM bukan sebagai sumber daya belaka, melainkan lebih berupa modal
atau aset bagi institusi atau organisasi. Karena itu kemudian muncullah istilah
baru di luar H.R. (Human Resources), yaitu H.C. atau Human Capital. Di sini SDM
dilihat bukan sekedar sebagai aset utama, tetapi aset yang bernilai dan dapat
dilipatgandakan, dikembangkan (bandingkan dengan portfolio investasi) dan juga
bukan sebaliknya sebagai liability (beban,cost). Di sini perspektif SDM sebagai
investasi bagi institusi atau organisasi lebih mengemuka.
3. Struktur
Organisasi
Struktur organisasi adalah
susunan dari komponen-komponen dalam suatu organisasi. Struktur organisasi
menjelaskan tentang adanya pembagian kerja dan menjelaskan tentang bagaimana
fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut dikordinasikan. Selain
itu struktur organisasi juga menunjukan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan,
saluran perintah dan penyampaian laporan.
3.1.Elemen Struktur Organisasi
Ada
enam elemen kunci yang perlu diperhatikan
oleh para manajer ketika hendak mendesain
struktur, antara lain:
·
Spesialisasi pekerjaan.
Sejauh mana tugas-tugas dalam organisasi dibagi-bagi ke dalam beberapa
pekerjaan tersendiri.
·
Departementalisasi. Dasar yang dipakai untuk mengelompokkan
pekerjaan secara bersama-sama. Departementalisasi dapat berupa proses,
produk, geografi, dan pelanggan.
· Rantai komando. Garis wewenang yang tanpa putus yang membentang
dari puncak organisasi ke
eselon paling bawah dan menjelaskan siapa bertanggung jawab kepada siapa.
· Rentang kendali. Jumlah bawahan yang dapat diarahkan oleh seorang
manajer secara efisien dan efektif.
· Sentralisasi dan Desentralisasi. Sentralisasi mengacu pada sejauh
mana tingkat pengambilan keputusan terkonsentrasi pada satu titik di dalam
organisasi. Desentralisasi adalah lawan dari sentralisasi.
·
Formalisasi. Sejauh mana pekerjaan-pekerjaan di dalam organisasi dibakukan.
3.2.Tipe Struktur Organisasi
Tipe
Struktur Organisasi terbagi menjadi lima, yaitu:
a. Struktur Organisasi Sederhana
Struktur organisasi
sederhana ini hanya memiliki dua tingkatan, yaitu pemilik dan
pekerja. Perusahaan kecil dengan satu produk atau beberapa produk lain yang
saling berhubungan, biasanya menggunakan struktur organisasi ini.
Perusahaan-perusahaan yang menggunakan struktur organisasi
sederhana ini biasanya dikelola oleh pemiliknya sendiri yang
sekaligus menangani pekerjaan lain yang berhubungan dengan sebuah produk.
Artinya, dalam struktur sederhana ini, pemilik perusahaan cenderung mengambil
semua keputusan penting secara sendiri, dan terlibat langsung dalam setiap
tahap kegiatan perusahaan. Untuk lebih
mengetahui format struktur organisasi yang sederhana ini, perhatikan gambar
berikut.
Struktur Organisasi Sederhana
Struktur organisasi sederhana
memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan.
- Kelebihan struktur organisasi sederhana adalah :
- Pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cepat
- Sistemnya (imbalan, pengawasan dll) tidak rumit
- Tidak mahal
Kelemahan dari struktur
sederhana adalah:
·
Cenderung berfokus pada pemilik perusahaan
·
Kesempatan untuk peningkatan karir relatif kecil
·
Dibutuhkan kemampuan yang
lebih untuk pemilik perusahaan
·
Tidak sesuai untuk
organisasi yang besar
b. Struktur Organisasi Fungsional
Dalam struktur
organisasi fungsional, setiap manajer yang mempunyai spesialisasi
fungsional menggantikan tempat dan peranan si pemilik perusahaan.
Transisi menuju spesialisasi ini membutuhkan sebuah perubahan
substansial dalam gaya manajemen pimpinan perusahaan. Sebagai organisasi yang menumbuhkan
dan mengembangkan sejumlah produk dan pasar yang berkaitan, struktur organisasi
ini secara teratur berubah untuk merefleksikan spesialisasi yang lebih besar.
Untuk mengetahui format struktur organisasi fungsional, lihat gambar
berikut.
Struktur organisasi
fungsional ini mempunyai beberapa kelebihan, antara lain:
·
Efisiensi melalui spesialisasi
·
Komunikasi dan jaringan keputusannya relatif sederhana
·
Mempertahankan tingkat
pengendalian strategi pada level manajemen puncak
·
Dapat mendelegasi
keputusan operasional sehari-hari
·
Mempermudah pengukuran
output dan hasil dari setiap fungsi
Sedangkan
kekurangan dari struktur organisasi fungsional adalah:
·
Menyebabkan
spesialisasi yang sempit
·
Dapat mendorong
timbulnya persaingan dan konflik antar fungsi
·
Mengakibatkan sulitnya
koordinasi di antara bidang-bidang fungsional
·
Dapat menyebabkan
tingginya biaya koordinasi antar fungsi
·
Identifikasi karyawan
dengan kelompok spesialis membuat perubahan menjadi sulit
·
Membatasi pengembangan
keterampilan manajer yang lebih luas
c. Struktur Organisasi Divisional
Ketika perusahaan
berkembang, perusahaan mulai memfokuskan perhatiannya pada pengelolaan
berbagai lini produk di berbagai industri dan mendesentralisasikan wewenangnya
dalam pengambilan keputusan. Ketika perusahaan mulai melakukan akuisisi dan
mengembangkan berbagai produk baru dalam industri dan pasar yang berbeda, biasanya
mengubah strukturnya menjadi struktur organisasi yang terdiri dari
beberapa divisi. Tiap-tiap divisi dapat beroperasi sendiri-sendiri
dibawah pengarahan seorang manajer divisi yang bertanggungjawab langsung kepada
CEO. Dalam struktur organisasi divisional, manajer divisi dapat mengembangkan
strategi untuk masing-masing divisinya dan mungkin saja mereka menghadapi
persaingan yang berbeda dengan divisi lainnya sehingga strategi yang ditempuh
mungkin juga berbeda dengan divisi lainnya. Pada organisasi divisional,
divisi-divisi tersebut dapat menjadi tempat yang baik untuk melatih para
manajer muda. Selain itu juga merupakan tempat yang baik dalam
mengembangkan intuisi kewiraswastaan
serta meningkatkan sejumlah pusat inisiatif dalam suatu perusahaan. Untuk
mengetahui format struktur organisasi divisional, perhatikan gambar
berikut.
Struktur
Organisasi Divisional
Sebagaimana struktur
organisasi yang lain, struktur organisasi divisional ini juga mempunyai
beberapa kelebihan dan kekurangan. Adapun kelebihan struktur organisasi
divisional antara lain:
·
Koordinasi antarfungsi menjadi lebih mudah dan cepat
·
Mempunyai fleksibilitas pada struktur perusahaan
·
Spesialisasi pada setiap
divisi dapat dipertahankan
·
Kesempatan karir lebih
terbuka
·
Menimbulkan kompetisi di
dalam organisasi
·
Beban rutin CEO berkurang
sehingga mempunyai waktu untuk keputusan strategis
Sedangkan
kekurangan struktur organisasi divisional antara
lain:
·
Mengkibatkan turunnya
komunikasi antara spesialisasi funsional
·
Sangat potensial untuk
menimbulkan persaingan antar divisi
·
Pendelegasian yang besar
dapat menimbulkan masalah
d.
Struktur
Strategi Bussiness Unit
Ketika struktur organisasi
divisional menjadi sulit diterapkan karena CEO mempunyai terlalu banyak divisi
yang harus diurus, maka salah satu solusinya adalah perusahaan mengubah
struktur organisasinya dalam bentukstrategic business unit (SBU)
atau strategic groups. Struktur SBU ini mengelompokkan sejumlah
divisi berdasarkan pada beberapa aspek seperti lini produk atau pasar.
Untuk mengetahui format struktur SBU ini, perhatikan gambar
berikut.
Adapun kelebihan
struktur SBU antara lain:
·
Tanggungjawab setiap SBU
jelas
·
Memperbaiki koordinasi
·
Sistem pengawasan untuk organisasi yang terdiversifikasi menjadi
lebih mudah
·
Masing-masing SBU lebih memahami lingkungan khususnya
Sedangkan kekurangan
stuktur SBU antara lain:
·
Struktur lebih tinggi
·
Biaya lebih tinggi
·
Berpotensi menimbulkan persaingan antar SBU dalam memperebutkan
sumberdaya
e. Struktur Strategi Organisasi
Matriks
Struktur organisasi
matriks digunakan untuk memudahkan pengembangan pelaksanaan beragam program
atau proyek. Setiap departemen dikepalai oleh vice precident
yang mempunyai tanggungjawab fungsional bagi seluruh proyek. Sedangkan
setiap manajer proyek mempunyai project responsibility untuk penyelesaian dan
implementasi strategi. Untuk mengetahui format struktur organisasi matriks,
perhatikan gambar berikut.
Sebagaimana
struktur-struktur organisasi lainnya, struktur organisasi matriks juga
mempunyai berbagai kelebihan dan kekurangan. Kelebihan struktur
organisasi matriks antara lain adalah:
·
Sesuai untuk beban
kerja yang fluktuatif
·
Tujuan proyek menjadi
lebih jelas
·
Memungkinkan untuk
merespon pada beberapa sektor lingkungan secara serentak
·
Banyak jalur untuk
melakukan komunikasi
·
Pekerjaan dapat
dipahami secara lebih jelas
Adapun kelemahan struktur organisasi
matriks antara lain:
·
Strukturnya sangat
rumit
·
Biaya relatif
tinggi
·
Memungkinkan timbulnya
dualisme kepemimpinan
·
Relatif sulit karena
terdapat kepentingan ganda sehingga memerlukan koordinasi kuat
4. Deskripsi
Tugas (Desk Job)
Pada
struktur organisasi terkandung alur perintah yang mengidentifikasi jabatan
pekerjaan yang harus dipertanggungjawabkan oleh masing-masing karyawan atas
berbagai kegiatan serta komunikasinya dengan unit yang lainnya. Kami mengambil
contoh struktur organisasi CV Ekspress Jaya.
Keterangan posisi:
1. Direktur
Menawarkan visi dan imajinasi di
tingkat tertinggi, Memimpin rapat umum, Mengambil keputusan, Menjalankan tanggung
jawab, Mengkoordinasikan peningkatan mutu pelayanan, penelitian, pengabdian dan
kerja sama, Bertanggung jawab atas semua proses bisnis perusahaan.
2. Manajer Keuangan
Perencanaan Keuangan, membuat
rencana pemasukan dan pengeluaraan serta kegiatan-kegiatan lainnya untuk
periode tertentu. mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk
operasional kegiatan perusahaan. mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan dan mengamankan
dana tersebut.
3. Manajer Pemasaran
Merancang dan melakukan kegiatan
pemasaran, Merumuskan strategi dan mengkoordinir kegiatan promosi dan branding.
4. Manajer Operasional
Mengambil keputusan yang berkaitan
dengan fungsi operasi dan system transformasi, perancangan dan desain system,
rancangan tugas pekerjaan.
5. Akuntansi
Bertanggung jawab terhadap masalah
keuangan, adapun untuk mengaudit keuangan perusahaan dilakukan oleh tim audit
dari luar perusahaan
6. Bendahara
Berfungsi sebagai pemegang dana sementara
dalam suatu perusahaan.
7. Perpajakan
Pihak yang mengatur kebutuhan dan
anggaran dalam melakukan pembayaran pajak kepada pemerintah.
8. Periklanan
Bertanggung jawab atas dilakukannya
proses pengiklanan atas perusahaan tersebut untuk mendapatkan konsumen.
9. Penjualan jasa
Merumuskan strategi dan
mengkoordinir kegiatan promosi dan branding,
10. System produksi
Menyediaka petugas atau kurir untuk
menjalankan proses pengiriman barang atau jasa.
11. Persediaan
bertanggung jawab dalam penyediaan
pergudangan dan penyediaan bahan baku
12. Pengawasan
Mempunyai tugas pokok menjaga,
merawat, dan memperbaiki peralatan mesin-mesin yang ada. Dan mengawasi system
pengriman barang atau jasa
5.Sistem
Penggajian
Sistem penggajian dilakukan secara terstruktur dan sesuai
dengan pekerjaannya, didalam suatu usaha terdapat perinciian gaji yang
ditentukkan dengan jabatannya, dan dalam menggaji setiap pekerja ditentukan
pada saat di wawancarai terdapat sebuah perjanjian antara management dan
karyawan, sehingga tidak terjadi kesalahpahaman antara pegawai.
Sumber: