Kamis, 14 November 2013

SDM DAN ORGANISASI PERUSAHAAN (TUGAS SOFTSKILL)

1.  Latar Belakang
Perubahan-perubahan fundamental dalam lingkungan bisnis telah mengakibatkan perubahan dramatis pada sifat-sifat penting sistem sumberdaya manusia (SDM) dan menunjukkan makin pentingnya SDM bagi dunia usaha. Karyawan sebagai sumber daya manusia utama dalam perusahaan dituntut untuk selalu memberikan kinerja maksimal bagi perusahaan, mulai dari terampil dan cekatan dalam melaksanakan tugas hingga memberikan pelayanan terbaik bagi konsumen atau pun klien.
Keberadaan SDM dalam dunia usaha dinilai lebih sentral dibanding keberadaan mesin-mesin canggih dalam suatu perusahaan. Secanggih apapun suatu mesin tidak akan mungkin tercipta melalui otak-otak cerdas manusia dan tak mungkin dapat beroperasi tanpa perangkat brainware yang bernama manusia.

2. Definisi Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia atau biasa disingkat menjadi SDM adalah potensi yang terkandung dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial yang adaptif dan transformatif yang mampu mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan. Dalam pengertian praktis sehari-hari, SDM lebih dimengerti sebagai bagian integral dari sistem yang membentuk suatu organisasi. Oleh karena itu, dalam bidang kajian psikologi, para praktisi SDM harus mengambil penjurusan industri dan organisasi.
Sebagai ilmu, SDM dipelajari dalam manajemen sumber daya manusia atau (MSDM). Dalam bidang ilmu ini, terjadi sintesa antara ilmu manajemen dan psikologi. Mengingat struktur SDM dalam industri-organisasi dipelajari oleh ilmu manajemen, sementara manusia-nya sebagai subyek pelaku adalah bidang kajian ilmu psikologi.
Dewasa ini, perkembangan terbaru memandang SDM bukan sebagai sumber daya belaka, melainkan lebih berupa modal atau aset bagi institusi atau organisasi. Karena itu kemudian muncullah istilah baru di luar H.R. (Human Resources), yaitu H.C. atau Human Capital. Di sini SDM dilihat bukan sekedar sebagai aset utama, tetapi aset yang bernilai dan dapat dilipatgandakan, dikembangkan (bandingkan dengan portfolio investasi) dan juga bukan sebaliknya sebagai liability (beban,cost). Di sini perspektif SDM sebagai investasi bagi institusi atau organisasi lebih mengemuka.
3. Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah susunan dari komponen-komponen dalam suatu organisasi. Struktur organisasi menjelaskan tentang adanya pembagian kerja dan menjelaskan tentang bagaimana fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut dikordinasikan. Selain itu struktur organisasi juga menunjukan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan.
3.1.Elemen Struktur Organisasi
Ada enam elemen kunci yang perlu diperhatikan oleh para manajer ketika hendak mendesain struktur, antara lain:
·         Spesialisasi pekerjaan. Sejauh mana tugas-tugas dalam organisasi dibagi-bagi ke dalam beberapa pekerjaan tersendiri.
·         Departementalisasi. Dasar yang dipakai untuk mengelompokkan pekerjaan secara bersama-sama. Departementalisasi dapat berupa proses, produk, geografi, dan pelanggan.
·        Rantai komando. Garis wewenang yang tanpa putus yang membentang dari puncak organisasi ke eselon paling bawah dan menjelaskan siapa bertanggung jawab kepada siapa.
·       Rentang kendali. Jumlah bawahan yang dapat diarahkan oleh seorang manajer secara efisien dan efektif.
·    Sentralisasi dan Desentralisasi. Sentralisasi mengacu pada sejauh mana tingkat pengambilan keputusan terkonsentrasi pada satu titik di dalam organisasi. Desentralisasi adalah lawan dari sentralisasi.
·         Formalisasi. Sejauh mana pekerjaan-pekerjaan di dalam organisasi dibakukan.

3.2.Tipe Struktur Organisasi
Tipe Struktur Organisasi terbagi menjadi lima, yaitu:
a.      Struktur Organisasi Sederhana
Struktur organisasi sederhana ini   hanya memiliki dua tingkatan, yaitu pemilik dan pekerja. Perusahaan kecil dengan satu produk atau beberapa produk lain yang saling berhubungan, biasanya menggunakan  struktur organisasi ini. Perusahaan-perusahaan yang menggunakan struktur organisasi   sederhana ini biasanya dikelola oleh pemiliknya sendiri yang sekaligus menangani pekerjaan lain yang berhubungan dengan sebuah produk. Artinya, dalam struktur sederhana ini, pemilik perusahaan cenderung mengambil semua keputusan penting secara sendiri, dan terlibat langsung dalam setiap tahap kegiatan perusahaan.  Untuk lebih mengetahui format struktur organisasi yang sederhana ini, perhatikan gambar berikut.

 Struktur Organisasi Sederhana


Struktur organisasi   sederhana   memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan.
  • Kelebihan struktur organisasi sederhana adalah :
  • Pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cepat
  • Sistemnya (imbalan, pengawasan dll)  tidak rumit  
  • Tidak mahal

Kelemahan dari struktur sederhana adalah:
·         Cenderung berfokus pada pemilik perusahaan
·         Kesempatan untuk peningkatan karir relatif kecil
·         Dibutuhkan kemampuan yang lebih untuk pemilik perusahaan
·         Tidak sesuai untuk organisasi yang besar

b.      Struktur Organisasi Fungsional
Dalam struktur organisasi fungsional, setiap manajer yang mempunyai  spesialisasi fungsional menggantikan tempat dan peranan si pemilik perusahaan.   Transisi menuju spesialisasi ini membutuhkan sebuah perubahan substansial dalam gaya manajemen pimpinan perusahaan. Sebagai organisasi yang  menumbuhkan dan mengembangkan sejumlah produk dan pasar yang berkaitan, struktur organisasi ini secara teratur berubah untuk merefleksikan spesialisasi yang lebih besar. Untuk mengetahui  format struktur organisasi fungsional, lihat gambar berikut.


           
Struktur organisasi fungsional ini mempunyai  beberapa kelebihan, antara lain:
·         Efisiensi melalui spesialisasi
·         Komunikasi dan jaringan keputusannya relatif sederhana
·         Mempertahankan tingkat pengendalian strategi pada level manajemen puncak
·         Dapat mendelegasi keputusan operasional sehari-hari
·         Mempermudah pengukuran output dan hasil dari setiap fungsi

Sedangkan kekurangan dari struktur organisasi fungsional adalah:
·         Menyebabkan spesialisasi yang sempit
·         Dapat mendorong timbulnya persaingan dan konflik antar fungsi
·         Mengakibatkan sulitnya koordinasi di antara bidang-bidang fungsional
·         Dapat menyebabkan tingginya biaya koordinasi antar fungsi
·         Identifikasi karyawan dengan kelompok spesialis membuat perubahan menjadi sulit
·         Membatasi pengembangan keterampilan manajer yang lebih luas

c.       Struktur Organisasi Divisional
Ketika perusahaan berkembang,  perusahaan mulai memfokuskan perhatiannya pada pengelolaan berbagai lini produk di berbagai industri dan mendesentralisasikan wewenangnya dalam pengambilan keputusan. Ketika perusahaan mulai melakukan akuisisi dan mengembangkan berbagai produk baru dalam industri dan pasar yang berbeda, biasanya mengubah strukturnya menjadi  struktur organisasi yang terdiri dari beberapa  divisi. Tiap-tiap divisi dapat beroperasi sendiri-sendiri dibawah pengarahan seorang manajer divisi yang bertanggungjawab langsung kepada CEO. Dalam struktur organisasi divisional, manajer divisi dapat mengembangkan strategi untuk masing-masing divisinya dan mungkin saja mereka menghadapi persaingan yang berbeda dengan divisi lainnya sehingga strategi yang ditempuh mungkin juga berbeda dengan divisi lainnya. Pada organisasi divisional, divisi-divisi tersebut dapat menjadi tempat yang baik untuk melatih para manajer muda. Selain itu juga merupakan tempat yang baik  dalam mengembangkan intuisi kewiraswastaan serta meningkatkan sejumlah pusat inisiatif dalam suatu perusahaan. Untuk mengetahui format struktur organisasi divisional, perhatikan  gambar berikut.

Struktur Organisasi Divisional



Sebagaimana struktur organisasi yang lain, struktur organisasi divisional ini juga  mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan. Adapun kelebihan  struktur organisasi divisional antara lain:
·         Koordinasi antarfungsi menjadi lebih mudah dan cepat
·         Mempunyai fleksibilitas pada struktur perusahaan
·         Spesialisasi pada setiap divisi dapat dipertahankan
·         Kesempatan karir lebih terbuka
·         Menimbulkan kompetisi di dalam organisasi
·         Beban rutin CEO berkurang sehingga mempunyai waktu untuk keputusan strategis

Sedangkan kekurangan  struktur organisasi divisional antara lain:
·         Mengkibatkan turunnya komunikasi antara spesialisasi funsional
·         Sangat potensial untuk menimbulkan persaingan antar  divisi
·         Pendelegasian yang besar dapat menimbulkan masalah

d.      Struktur Strategi Bussiness Unit
Ketika struktur organisasi divisional menjadi sulit diterapkan karena CEO mempunyai terlalu banyak divisi yang harus diurus,  maka salah satu solusinya adalah perusahaan mengubah struktur organisasinya dalam bentukstrategic business unit (SBU) atau strategic groups. Struktur SBU ini mengelompokkan sejumlah divisi berdasarkan pada beberapa aspek seperti lini produk atau pasar.  Untuk mengetahui  format  struktur SBU ini, perhatikan gambar berikut.



Adapun kelebihan  struktur SBU antara lain:
·         Tanggungjawab setiap SBU jelas
·         Memperbaiki koordinasi
·         Sistem pengawasan untuk organisasi yang terdiversifikasi menjadi lebih mudah
·         Masing-masing SBU lebih memahami lingkungan khususnya

Sedangkan kekurangan stuktur SBU antara lain:
·         Struktur lebih tinggi
·         Biaya lebih tinggi
·         Berpotensi menimbulkan persaingan antar SBU dalam memperebutkan sumberdaya


e.       Struktur Strategi Organisasi Matriks
Struktur organisasi matriks digunakan untuk memudahkan pengembangan pelaksanaan beragam program atau proyek. Setiap departemen dikepalai oleh vice precident  yang mempunyai tanggungjawab fungsional  bagi seluruh proyek. Sedangkan setiap manajer proyek mempunyai project responsibility untuk penyelesaian dan implementasi strategi. Untuk mengetahui format struktur organisasi matriks, perhatikan gambar berikut.


 

  
Sebagaimana struktur-struktur organisasi lainnya, struktur organisasi matriks juga mempunyai berbagai kelebihan dan kekurangan. Kelebihan struktur organisasi matriks antara lain adalah:
·         Sesuai untuk beban kerja yang fluktuatif
·         Tujuan proyek menjadi lebih jelas
·         Memungkinkan untuk merespon pada beberapa sektor lingkungan secara serentak
·         Banyak jalur untuk melakukan  komunikasi
·         Pekerjaan dapat dipahami secara lebih jelas

Adapun kelemahan struktur organisasi matriks antara lain:
·         Strukturnya sangat rumit
·         Biaya relatif  tinggi
·         Memungkinkan timbulnya dualisme kepemimpinan
·         Relatif sulit karena terdapat kepentingan ganda sehingga memerlukan koordinasi kuat
4. Deskripsi Tugas (Desk Job)
Pada struktur organisasi terkandung alur perintah yang mengidentifikasi jabatan pekerjaan yang harus dipertanggungjawabkan oleh masing-masing karyawan atas berbagai kegiatan serta komunikasinya dengan unit yang lainnya. Kami mengambil contoh struktur organisasi CV Ekspress Jaya.

Keterangan posisi:  
1.  Direktur
Menawarkan visi dan imajinasi di tingkat tertinggi, Memimpin rapat umum, Mengambil keputusan, Menjalankan tanggung jawab, Mengkoordinasikan peningkatan mutu pelayanan, penelitian, pengabdian dan kerja sama, Bertanggung jawab atas semua proses bisnis perusahaan.
2.  Manajer Keuangan
Perencanaan Keuangan, membuat rencana pemasukan dan pengeluaraan serta kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode tertentu. mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk operasional kegiatan perusahaan. mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan dan mengamankan dana tersebut.
3.  Manajer Pemasaran
Merancang dan melakukan kegiatan pemasaran, Merumuskan strategi dan mengkoordinir kegiatan promosi dan branding.
4.  Manajer Operasional
Mengambil keputusan yang berkaitan dengan fungsi operasi dan system transformasi, perancangan dan desain system, rancangan tugas pekerjaan.
5. Akuntansi
Bertanggung jawab terhadap masalah keuangan, adapun untuk mengaudit keuangan perusahaan dilakukan oleh tim audit dari luar perusahaan
6. Bendahara
Berfungsi sebagai pemegang dana sementara dalam suatu perusahaan.
7.  Perpajakan
Pihak yang mengatur kebutuhan dan anggaran dalam melakukan pembayaran pajak kepada pemerintah.
8. Periklanan
Bertanggung jawab atas dilakukannya proses pengiklanan atas perusahaan tersebut untuk mendapatkan konsumen.
9. Penjualan jasa
Merumuskan strategi dan mengkoordinir kegiatan promosi dan branding,
10. System produksi
Menyediaka petugas atau kurir untuk menjalankan proses pengiriman barang atau jasa.
11. Persediaan
bertanggung jawab dalam penyediaan pergudangan dan penyediaan bahan baku
12. Pengawasan
Mempunyai tugas pokok menjaga, merawat, dan memperbaiki peralatan mesin-mesin yang ada. Dan mengawasi system pengriman barang atau jasa

5.Sistem Penggajian
Sistem penggajian dilakukan secara terstruktur dan sesuai dengan pekerjaannya, didalam suatu usaha terdapat perinciian gaji yang ditentukkan dengan jabatannya, dan dalam menggaji setiap pekerja ditentukan pada saat di wawancarai terdapat sebuah perjanjian antara management dan karyawan, sehingga tidak terjadi kesalahpahaman antara pegawai.

Sumber:


1 komentar: